ANALISIS KASUS JALUR DISTRIBUSI FASHION ZARA

International Zara
Di era awal Internasionalisasi Zara mengadopsi orientasi ethnocentric dimana perusahaan subsidiory harus lah merupakan replika dari Zara Spanyol (Alexander and Myers, 2000; Bonache and Cerviño, 1996). Bagaimanapun hal itu semacam hambatan pada saat Zara memasuki pasar global. Dikarenakan perbedaan ukuran antara orang asia dengan orang eropa, letak geografis yang berpengaruh pada musim dan perbedaan budaya seperti contohnya di negera Arab yang tidak boleh terlalu terbuka. Informasi dikumpulkan oleh semua toko perwakilan Zara dan dijadikan acuan oleh departemen design.

Hasil gambar untuk FASHION ZARA


Dari segi harga, Zara Spanyol merupakan harga yang menawarkan produk paling murah. Hal tersebut berkaitan dengan market oriented strategy. Harga di negara negara lainnya lebih tinggi berkaitan dengan jalur distribusi yang lebih panjang. Zara menempatkan pabrik pabrik yang dekat dengan negara tujuan selain pabrik utama di Spanyol. Hal tersebut untuk menghindari harga yang terlalu tinggi bagi negara negara seperti Asia yang secara geografis letaknya jauh dari Spanyol.
Untuk market entry strategy, di Indonesia Zara menggunakan sistem Franchise dengan distributor yang berhak atas brand zara. Dikarenakan Indonesia juga sama dengan Fillipina, Malaysia dan negara negara Arab , dipandang Zara masih sebagai negara negara yang mempunyai ancaman tinggi, dalam arti secara kebudayaan dan lokasi jauh berbeda dengan pusat dan pasar yang lebih kecil dan prediksi penjualan kecil.  Distributor menggunakan sistem beli putus. Sehingga untuk stok apabila masih ada sisa maka tidak bisa direfund kembali.
Lopez dan Fan dalam jurnalnya (2009) menyebutkan bahwa sama dengan di tempat asalnya, lokasi outlet zara merupakan faktor kritis bagi Zara d dunia internasional. Semua outlet Zara bertempat di pusat keramaian. Hal tersebut hasil dari analisis yang dapat mendapatkan keuntungan yang maksimal . Untuk elemen elemen lain selain dari lokasi, display, interior, store layout, customer service, sistem informasi dan logistik, bisa disesuaikan dengan pilihan lokal sesuai dengan lokasi outlet berada ( Fabrega, 2004 ).
Hasil gambar untuk FASHION ZARA

Komentar